menggalau (cinta abid) .

kini hampa harapan 

kau tlah sirna

kau selalu hadir dalam setiap hariku

semua hariku kelam tak bertepi tanpa cintamu

tirai-tirai dan pundi-pundi cintapun, mengombak ambik bagai merayu diriku

semuanya tlah sirna tanpa cintamu

cintamu ...

seakan sinar surya tak dapat menyinari hariku

mungkinkah semua akan ku umun semuanya ..?

dan engkaupun tak akan pernah mengerti

perihnya hatiku ,

seperti kakas yang tlah mengiris hatiku

melihatmu sungguh aku bahagia

senyumu,

candamu,

tangismu,

perihmu,

telah menyatu dalam hariku

sampai ragaku tlah berbau baroyapun 

aku akan selalu memujamu,

karena satu cintaku,

cintaku yang abid ................................